Hampir 2 minggu terakhir konsentrasi saya menjalankan homeschooling
terpecah. Satu fokus utama tetap kepada anak-anak, tetapi saya juga
harus mempersiapkan sebuah acara kecil yang cukup membuat 'kacau'
jadwal belajar kami. Bahkan si 1 tahun sering protes saat saya terlalu
lama, menurutnya, bertelepon/ber SMS ria.
Sampai beberapa hari
menjelang acara tersebut, saya sempat berpikir akan berpikir ulang lagi
bila mengadakan acara serupa, karena rutinitas belajar-bermain kami
jadi cukup terganggu. Wow! siapa saya? he he he.....sampai saya sadari
justru kesempatam seperti inilah yang jarang bagi anak-anak. "Belajar
mengorganisasi sesuatu", anak-anak memperhatikan saya menyiapkan
ini-itu, membuat daftar, rapat, menjawab pertanyaan-pertanyaan, dan
lain-lain. Bukan homeschooler namanya kalau tidak bisa memanfaatkan
'peristiwa'. Maka, anak-anak pun belajar bagaimana mengelola sebuah
acara, berbagi tugas, menyusun jadwal, sampai menyiapkan perlengkapan.
"Kenapa harus Ibu yang membawa ini? (maksudnya keperluan acara)", kata
Si Sulung. "Karena Ibu dan ibu-ibu yang lain sudah berbagi tugas, dan
kami sudah sepakat.
Manakah
yang lebih berkesan bagi anak-anak, belajar PKn bab Musyawarah Mufakat,
atau belajar langsung dan melihat langsung apa yang disebut musyawarah
mufakat itu? Saya pikir anak saya lebih suka pengalaman langsung.
Beberapa hal yang saya pikir dia tidak tahu, ternyata dia bisa
menjelaskan cukup baik. Saya sendiri sampai lupa kapan saya menjelaskan
hal tersebut. Demikian juga 'pelajaran' nya kali ini, Entah dia sudah
cukup mengerti atau belum saat ini, suatu saat nanti akan ada hasil
yang tampak. Menanam buah membutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu
panennya, apalagi jika menanamnya dari biji. Tak ada pengajaran yang
sia-sia. Yang perlu kita lakukan adalah memberikan kesempatan, ruang
belajar dan pemenuhan rasa ingin tahu anak-anak sejelas-jelasnya sesuai
usia dan kebutuhannya.
Akhirnya
saya lega, hampir saja melewatkan kesempatan ini. Cara berpikir,
tentang terminologi 'belajar' saya memang perlu direvisi. Belajar
bukanlah duduk manis-tangan dilipat di atas meja, lalu mendengarkan
pelajaran. Belajar juga bisa berarti belajar dari apa yang terjadi dari
kehidupan. Allohu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar