Hampir setiap hari ada saja misi-misi Jita mewujudkan
proyek-proyek impiannya. Beberapa hari yang lalu ia menyelesaikan proyek alat
penetas telur serangga versinya. Ia juga memajang buku karyanya sendiri yang
berisi tentang kecantikan. Lalu, ia pun bermimpi lagi mengetahui beragam bahasa
di dunia.
Berbagai usaha dijalaninya untuk misi kali ini. Ia
mencarinya di ensiklopedi. Jita menemukan beberapa bahasa dunia untuk
menyatakan ‘apa kabar’. “Coba ada poster tentang bahasa-bahasa di dunia”
katanya. Kemudian Jita menyusun rencana. Walaupun misinya sempat terhenti
beberapa hari, akhirnya hari ini proyek itu berhasil ia selesaikan. Jita lalu
mencoba misinya ini dengan bantuan Google terjemahan.
“Berhasil!” Rasa puas yang luar biasa terasa dari Jita. Ia
menyusun beberapa kata dalam bahasa Inggris, Perancis,Jerman, Korea, Jepang,
dan Arab. Ia membuatnya seperti tabel. Walaupun dikerjakan dengan tulisan
tangan, sepertinya Jita bangga. Saat saya ingin melihatnya, dengan gembira dan
percaya diri Jita menunjukkannya kepada saya.
Sumayyah menuliskan berita kejadian saat teman-temannya
bermain perang-perangan sampai ada yang terluka. Khoulah membuat puisi indah
tentang waktu. Hilya ingin sekali bisa menjahit, Harits tak bisa melepaskan
matanya dari cerita-cerita tentang perang, Abdulloh sangat ulet menawarkan
barang dagangan.
Anak-anak ini melakukan sesuatu yang mereka suka dengan
gembira. Bukan karena harus mengisi tugas dari sekolah, atau untuk memenuhi
syarat kelulusan, atau agar mendapat nilai A, bukan juga mengejar hadiah dari
guru/orang tua. Walaupun masih kecil mereka telah menemukan gairah belajarnya,
minat, serta kemauan besar untuk memenuhi dahaga ingin tahu dan mewujudkan
imajinasi.
Inilah yang seharusnya terjadi pada anak-anak. Mereka
berimajinasi, bersemangat melakukan sesuatu, mewujudkan imajinasinya itu.
Bergairah dalam menelusuri hal-hal yang menjadi minat mereka. Anak-anak akan
dengan leluasa bermimpi, berangan-angan dan mencetuskan ide-ide orisinil mereka
di saat mereka diberi kepercayaan untuk itu semua. Sebenarnya yang dilakukan
Jita adalah hal yang biasa. Teman-teman pesekolah rumah yang lain pun tak
pernah bisa berhenti berkegiatan. Seolah-olah di kepala mereka selalu penuh
dengan ide dan ambisi.
Agar terjaga terus ‘fitrah’ ingin belajar anak-anak,
hendaknya orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung. Sumber-sumber
pengetahuan yang mudah dijangkau (dari internet, buku, majalah,d an sebagainya),
dukungan alat-alat yang memadai seperti karton bekas, tempat bekas susu,
botol-botol minuman, cat warna-warni, balon, sandal bekas, baju bekas yang
boleh dicorat-coret, ruangan untuk berkreasi, orang tua yang bisa diajak
bersama-sama melakukan misi, penghargaan yang proporsional, motivasi, dan tak
pernah ada kata gagal. Jadi, selamat melakukan misi-misi impian!
assalamu'alaykum
BalasHapuswah, jd ikut bermimpi nih mba...
btw, mba maya asli boyolali? boyolalinya mana tho mba? kadang saya jg mudik ke boyolali (ke mertua)
ummuahmad
mba Jita,,,, subhanalloh,,,
BalasHapusKeren banget,,, Mba Jita, ditulis "hasil temuannya" dong di blog,, biar Azzam bisa ikut belajar,,
Jadi kalo bahasa jawanya "apa Kabar" apa he he,,
kalo Aisyah sama Bassam lagi suka apa ummi,,??