Ada yang mengatakan, komunikasi sebenarnya lebih dari sekedar ucapan verbal/bahasa lisan. Komunikasi juga berarti tatapan mata, intonasi suara, cara menggerakkan tubuh, dan sebagainya. Komunikasi seperti ini biasa juga disebut komunikasi nonverbal. Ada beberapa jenis komunikasi nonverbal:
1. Paralingustik
Bahasa sederhanaya adalah bagaimana cara sebuah kata diucapkan. Seorang anak mengucapkan sesuatu dengan terbata-bata, mungkin menunjukkan suatu perasaan takut, merasa bersalah, dan sebagainya.
2.Jarak/Proxemics
Maksudnya, bagaimana seseorang/seorang anak mengambil jarak dengan lawan bicaranya. Seorang yang akrab tentu akan mengambil jarak yang dekat dengan lawan bicara. Bila suatu hari seorang anak berbicara dengan Anda, tetapi ia tidak mau dekat-dekat, berarti iamengkomunikasikan sesuatu yang tidak bisa ia ucapkan. Mungkin ia malu, tidak nyaman, marah, dan sebagainya.
3. Sentuhan/heptics
Saat anak Anda sedih, lalu Anda mengusap-usap punggungnya, itu akan mengurangi sedikit kesedihannya. Saat ia selesai mencuci piring bekas makannya, lalu Anda mengusap keningnya sambil tersenyum lebar, itu akan bermakna besar baginya. Saat ia tak mau sedikit pun disentuh, mungkin ada masalah dengan saudara kandungnya/temannya.
4.Tatapan Mata
Kebiasaan anak saya, saat ia berbuat sesuatu yang tidak saya inginkan, bisa saya lihat dari pandangan matanya yang sedikit membuang dari tatapan saya. Saat ia merasa tersanjung, matanya akan dipincingkan sebelah. Saat marah, tentu berbeda lagi. Dengan kedekatan yang Anda bangun sejak mereka dalam kandungan, insyaa allooh Anda bisa membedakan tiap sinyal ini.
5.Gerakan tubuh
Perhatikan bagaimana anak-anak menggerakkan tubuhnya saat mereka ditanya "apakah kamu senang hari ini ?" Anggukan yang disertai ucapan dan gerakan ceria lainnya bisa meyakinkan Anda bahwa mereka benar-benar senang, tetapi gerakan yng lambat dan kurang antusias dengan jawaban 'ya' yang pelan tentu harus ditelusuri dulu kebenarannya. Tak jarang, saat marah karena si sulung belum juga mandi/membereskan mainannya, saya hanya perlu satu atau dua gerakan jari yang lebih ampuh dari perintah lisan.
6. Sikap tubuh
Berbeda dari gerakan tubuh, sikap tubuh menunjukkan bagaimana seorang anak terlihat secara umum. Saat ia pulang dari bermain sambil menghentak-hentak kai, berarti ada sesuatu, saat ia duduk dengan mengangkat kedua kakinya dan dilipatnya dengan kedua tangannya, dia juga mengkomunikasikan sesuatu, segera dekati, dan lakukan pendekatan yang tepat.
7.Ekspresi wajah
Komunikasi melalui wajah seorang anak sangatlah jujur. Seorang anak belum mengenal yang disebut 'impression management'. Tidak seperti orang dewasa yang bisa membuat-buat kean di wajahnya agar bisa nampak menunjukkan sesuatu.
Mengapa perlu mengenali bahasa nonverbal anak-anak? Ada beberapa alasan:
1. Karena seorang anak sulit mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Mungkin karena dia sendiri tidak mengetahui dengan pasti perasaannya, atau tidak tau kata yang tepat untuk mewakili perasaannya. Maka muncullah bahasa nonverbalnya, dengan arahan yang tepat, Anda sebaiknya menggali dan membantu anak mengenali perasaannya.
2. Bahasa Nonverbal lebih efektif. Saat Anda dalam keadaan sangat marah, karena ulah sang Anak, dan Anda hanya mengatakan "kakak, masuk!" dengan suara yang dalam,tertahan dan telunjuk mengacu ke kamar, sang anak akan merasa bahwa anda benar-benar marah atas kesalahannya. Bandingkan jika Anda harus marah-marah dengan mengeluarkan banyak kata.
3. Bahasa Nonverbal menunjukkan kebenaran perasaan. Ada yang mengatakan, lebih dari 70 % komunikasi seseorang adalah bahasa nonverbal. Saat si anak pulang dari bermain dengan wajah muram lalu memeluk Anda, maka Anda harus meyakini bahwa terjadi sesuatu di luar, walaupun mulutnya berucap ia baik-baik saja. Sebaliknya. Anda akan ditiru dari perbuatan Anda. Saat Anda mengatakan makan dan minumlah dengan tangan kanan, tetapi mereka masih melihat Anda melakukannya dengan tangan kiri, mereka akan lebih emmpercayai contoh perbuatan Anda
Semoga tulisan ini berguna, dan mohon koreksinya. terima kasih.
*Diambil dari ingatan masa kuliah dan beberapa sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar