Di tahun ke sekian perjalanan homeschooling kami,naik-turun semangat sudah sekian kali lewat.Tak hanya si anak yang bosan,bahkan saya sebagai teman belajarnya pun seringkali bosan.Alhamdulillaah,sampai saat ini,kami bisa saling menyemangati.
Kami mulai memasuki fase belajar yang lebih serius daripada setahun yang lalu.Jangan tanya sudah kelas berapa anak saya,karena beberapa kurikulum nasional belum kami jamah. Si sulung sekarang lebih menyukai jadwal,keadaan yang sungguh terbalik dibanding sebelumnya.Saya pun,mulai sering gelagapan,hmmmmmmm.
Dulu, memang saya cukup santai menjalani homeschooling.Nyaris tanpa jadwal dan persiapan yang sulit,proses belajar mengalir saja.Sampai suatu saat anak perempuanku memintaku menyusun jadwal.Bahkan,ia meminta saya menggunakan pakaian rapih saat menemaninya belajar,menggunakan celemek seperti guru-guru sekolah dasar di Jepang.
Soal pakaian saja tak terlalu sulit.Tantangan yang lebih asyik adalah menjawab rasa penasarannya,menyusuri satu per satu sumber,mulai dari buku,lieratur online,video,sampai percobaan dan pengamatan lapangan.Bahkan,beberapa kali percobaan saya gagal.Dia menganalisa kegagalan itu,dan kami bersama-sama menarikkesimpulan,
Tantangan lainnya adalah semakin luasnya minat si kakak,karena mudahnya informasi ia dapatkan.Mengamati tingkah kucing,stratifikasi dan diferensiasi masyarakat, rekayasa genetika,sampai memasak. Saya tak pernah membayangkan,saya bisa begitu asyik mengubek-ubek semua informasi ini.
Dulu saat sekolah,bahkan saya tak pernah sepenasaran ini.Saya ini 'IPS' banget,kata teman-teman,heheheheh.Tetapi, homeschooling telah membuka cara pandang saya tentang belajar,bahwa rasa ingin tahu dan kebutuhan akan ilmu,adalah semangat utama dalam belajar. Alhamdulillaahilladzii bini'matihii tatiimush shoolihaat, segala puji bagi Allooh,yang dengan nikmat-Nya, sempurnalah amal-amal sholeh.
Saat ini,saya hanya ingin membuka pintu-pintu pengetahuan lain yang belum kami masuki.Inilah saatnya,selagi raga masih mampu,menapak bersama si buah hati di atas rasa ingin tahu kami,memenuhi dahaga penasaran kami.Tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman praktisi homeschooling,yang sudah memberi inspirasi,semangat,tips,serta waktu luang sejak awal saya memutuskan untuk homeschooling.
Saat ini saya buktikan,bahwa kerja keras akan membuahkan hasil,dan keteladanan akan diikuti.Sesaat lagi,mungkin sayalah yang harus duduk manis mendengarkan puteiku yang dulu lpemalu itu berbicara,tentang visi hidupnya,impian,cita-citanya.
Kami mulai memasuki fase belajar yang lebih serius daripada setahun yang lalu.Jangan tanya sudah kelas berapa anak saya,karena beberapa kurikulum nasional belum kami jamah. Si sulung sekarang lebih menyukai jadwal,keadaan yang sungguh terbalik dibanding sebelumnya.Saya pun,mulai sering gelagapan,hmmmmmmm.
Dulu, memang saya cukup santai menjalani homeschooling.Nyaris tanpa jadwal dan persiapan yang sulit,proses belajar mengalir saja.Sampai suatu saat anak perempuanku memintaku menyusun jadwal.Bahkan,ia meminta saya menggunakan pakaian rapih saat menemaninya belajar,menggunakan celemek seperti guru-guru sekolah dasar di Jepang.
Soal pakaian saja tak terlalu sulit.Tantangan yang lebih asyik adalah menjawab rasa penasarannya,menyusuri satu per satu sumber,mulai dari buku,lieratur online,video,sampai percobaan dan pengamatan lapangan.Bahkan,beberapa kali percobaan saya gagal.Dia menganalisa kegagalan itu,dan kami bersama-sama menarikkesimpulan,
Tantangan lainnya adalah semakin luasnya minat si kakak,karena mudahnya informasi ia dapatkan.Mengamati tingkah kucing,stratifikasi dan diferensiasi masyarakat, rekayasa genetika,sampai memasak. Saya tak pernah membayangkan,saya bisa begitu asyik mengubek-ubek semua informasi ini.
Dulu saat sekolah,bahkan saya tak pernah sepenasaran ini.Saya ini 'IPS' banget,kata teman-teman,heheheheh.Tetapi, homeschooling telah membuka cara pandang saya tentang belajar,bahwa rasa ingin tahu dan kebutuhan akan ilmu,adalah semangat utama dalam belajar. Alhamdulillaahilladzii bini'matihii tatiimush shoolihaat, segala puji bagi Allooh,yang dengan nikmat-Nya, sempurnalah amal-amal sholeh.
Saat ini,saya hanya ingin membuka pintu-pintu pengetahuan lain yang belum kami masuki.Inilah saatnya,selagi raga masih mampu,menapak bersama si buah hati di atas rasa ingin tahu kami,memenuhi dahaga penasaran kami.Tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman praktisi homeschooling,yang sudah memberi inspirasi,semangat,tips,serta waktu luang sejak awal saya memutuskan untuk homeschooling.
Saat ini saya buktikan,bahwa kerja keras akan membuahkan hasil,dan keteladanan akan diikuti.Sesaat lagi,mungkin sayalah yang harus duduk manis mendengarkan puteiku yang dulu lpemalu itu berbicara,tentang visi hidupnya,impian,cita-citanya.
Semangat mbak Maya ^_^
BalasHapussemangaaat
Hapus